submitt

Keluarga Bom Poso

11:53 PM | , , , , , , , ,

Setelah terungkap pelaku pengantin bom diri Mapolres Poso adalah Zainul Arifin (33) warga Dusun Semangu, Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Kini, rumah pelaku yang berukuran 3x3 meter berwarna biru terletak di Jalan Pendidikan Blimbing Lamongan sangat tertutup.

Hanya warga tertentu, misalnya sanak saudaranya yang masih bisa berkomunikasi dengan keluarga Zainul Arifin.

Semula sebelum Mabes Polri menyatakan bahwa pelaku bom diri Mapolres Poso adalah warga Lamongan. Ibu kandung Zainul Arifin, Zumaroh (60) masih sempat berkomunikasi dengan tetangganya.

Bahkan, ibu 6 anak itu (Zainul Arifin anak ke 4) tidak yakin anaknya melakukan tindakan bom bunuh diri.

Menurut penuturan Mulikah (33) tetangga pelaku yang sekaligus teman satu sekolah Zainul Arifin di SMP Negeri Paciran, tidak menyangka kalau Zainul dinyatakan menjadi pelaku bom diri.

"Setahu saya Zainul Arifin itu orangnya baik dan pendiam serta tidak neko-neko," ujarnya kepada beritajatim.com, Rabu (19/06/2013).

Zainul Arifin selepas dari SMP Negeri Paciran terpaksa tidak melanjutkan ke tingkat SMA. Setelah itu, bekerja menjadi nelayan dan pernah merantau ke Malaysia menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun, Zainul tidak lama bekerja disana.
Malahan anak keempat dari pasangan M.Natsir almarhum dengan Zumaroh itu kembali ke kampung halamannya.

Setelah tinggal bersama keluarganya, Zainul bekerja menjual kopi keliling di tempat pelelangan ikan (TPI) Paciran Lamongan. Lama bekerja menjadi penjual kopi keliling. Zainul akhirnya mempersunting Fatimah warga asal Mojokerto.

Dari perkenalan dengan Fatimah itu, tingkah laku Zainul Arifin mulai berbeda. Bahkan, saat sholat pun tidak mau bergabung dengan jamaah lain yang bukan sealiran. "Sejak kembali ke rumahnya dari Malaysia dia Zainul malah pendiam dan jarang berteman di kampung selain dengan jamaahnya yang mengenakan cadar bagi putri," tutur Mulikah.

Dari 6 saudaranya, Zainul Arifin merupakan anak keempat. Sedangkan anak pertama pasangan M.Natsir dan Zumaroh itu adalaha Udin, Wiwik, Aziz, Zaenul Arifin, dan Aan Retno, dan terakhir Wawan.

Dari keenam saudaranya itu, Aan Retno nampaknya mengikuti jejak kakaknya. Kesehariannya menggunakan cadar dan hanya berkumpul dengan jamaahnya.
Selain itu, adik Zainul itu juga tertutup sekalipun dengan tetangganya sendiri.

Kondisi ini berbalik 360 derajat saat Zainul selepas dari SMP. Dimana pada waktu itu, mudah bergaul meskipun lebih banyak diam.

Terlebih lagi dengan cewek. Maklum, saat duduk dibangku SMP mudah gampang minder saat bertatap muka dengan cewek.

Kini, setelah ditetapkan Mabes Polri sebagai aktor bom bunuh diri Mapolres Poso. Istri Zainul Arifin, Fatimah tengah mengandung 7 bulan. Tetapi, sejak peristiwa itu menimpa suaminya Fatimah malah dipulangkan ke orang tuanya di Mojokerto.

Empat hari lalu, sejak tim Mabes Polri datang ke ibu kandungnya Zumaroh untuk melakukan tes DNA. Ibu yang menginjak usia senja itu sempat berseloroh 'Sopo Ngerti Duduk Anakku' (siapa tahu bukan anak saya).

Tapi, setelah menyakinkan bahwa Zainul Arifin anak kandungnya berdasarkan hasil tes DNA. Zumaroh terlihat shok dan terpukul sekali.

Saat ini, Zumaroh hanya berharap jenazah anaknya Zainul Arifin bisa dibawa pulang ke kampung halamannya untuk dimakamkan di Dusun Watupokak, Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan.

0 comments:

Post a Comment