submitt

Slide 1 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 2 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 3 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 4 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 5 Title Here

Your Description Here..................................

Kebijakan Presiden tentang Pilpres mendatang

2:55 AM | , , , , , , , , ,


Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak mau sejarah mencatat dirinya sebagai presiden yang hanya melakukan kepentingan politik pribadi. Karena itu, ia akan mengambil segala risiko, salah satunya adalah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Jika saya ingin main aman, dan melempar bola panas kepada pengganti saya, saya bukan pemimpin," kata SBY saat membuka Rakornas Partai Demokrat di Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (29/6).

Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, di negara manapun menjelang pemilihan umum tidak ada presiden berani mengambil risiko menaikkan BBM. Karena demi menyelamatkan perekonomian nasional, jalan itu akhirnya ia tempuh.

"Kebijakan itu diambil buat kebaikan negeri dan masyarakat. Saya tetap konsekuen memikirkan rakyat," ujar SBY.

Agar warga miskin bisa tertolong dari dampak kenaikan BBM, SBY ingin kebijakan BLSM didukung semua pihak. Sebab, kebijakan seperti BLSM ini juga banyak dilakukan di negara-negara lain.

"Bagi saya, membantu rakyat yang miskin harga mati. Wajib hukumnya. Ekonomi selamat dan rakyat miskin dibantu," katanya. (Sumber : Ari )

Read More

PKK Kabupaten Lumajang

3:23 PM |



Lumajang - Jum’at (28/6). Bertempat di Panti PKK Kabupaten Lumajang telah dilaksanakan acara Pemantapan Peduli gizi buruk oleh Pokja IV Tim penggerak PKK Kabupaten Lumajang dan dibuka oleh Wakil Ketua TP. PKK Kabupaten Lumajang Ibu Ertik Fatah Ismail, yang diikuti 50 orang terdiri dari : 21 Ketua TP.PKK kecamatan se kab. Lumajang, 23 dari unsur Puskesmas se Kab. Lumajang dan 6 orang dari TP.PKK Kabupaten Lumajang, narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dan Pokja IV TP. PKK Kabupaten Lumajang.

Dalam laporannya Ibu Surojo selaku Ketua Pokja IV TP. PKK Kabupaten Lumajang, maksud dan tujuan dilaksanakan pemantapan Pondok Peduli Gizi Buruk adalah untuk menurunkan jumlah anak balita yang kurang gizi dan gizi buruk di Kabupaten Lumajang, meningkatkan kesehatan anak balita serta meningkatkan status gizi buruk menjadi gizi baik. Adapun materi yang diberikan adalah pondok gizi buruk, Penanggulangan gizi buruk serta testimoni terbentuknya pondok gizi buruk di Kecamatan Pasrujambe. 

Dalam sambutannya Ibu Fatah Ismail menyampaikan bahwa kecukupan gizi dimulai dari semasa dalam kandungan maupun setelah lahir, terutama pada masa balita yang sering disebut sebagai masa pertumbuhan emas sampai usia dua tahun. Untuk itu pada posyandu yang sudah ada agar selalu memantau perkembangan gizi balita, adapun penyebab kejadian balita gizi buruk di Kabupaten Lumajang yang tertinggi adalah Pola Asuh sejumlah 35,34 %, sedangkan 31,59 % karena kemiskinan, sedangkan karena kelahiran dengan berat badan rendah 25,57 % dan karena sakit 7,9 %, ungkap Ibu Ertik.

Dengan kejadian tersebut diatas Ibu Ketua TP. PKK Kabupaten Lumajang berpesan kepada Ketua TP. PKK Kecamatan agar membentuk pondok gizi buruk diwilayahnya masing - masing, mak dengan diadakannya pemantapan peduli gizi buruk ini, nantinya akan tercipta suatu kesepakatan bersama-sama mewujudkan peningkatan perhatian kasus balita kurang gizi melalui terbentuknya Pondok Peduli Gizi Buruk dimasing-masing kecamatan.
Read More

Guru sebar Video Porno

3:15 PM | , , , ,

TEMPO.CO, Tuban - Seorang guru bernama Sulistiyowati, 28 tahun, ditangkap petugas Kepolisian Resor Tuban, Kamis 27 Juni 2013. Penyebabnya, guru honorer di Sekolah Menengah Pertama swasta di Kabupaten Tuban itu, menyebarkan foto-foto bugil di akun facebooknya.

Awalnya, janda beranak satu itu hendak mengirim foto-foto bugil miliknya ke lelaki bernama Candra, yang diduga pacarnya. Namun, foto syurnya justru menempel di dinding aku facebook atas namanya sendiri.

Akibatnya foto-foto bugil terpasang di dinding facebooknya, sejumlah murid di sekolah tempatnya mengajar langsung memberikan komentar. Tentu saja, jejaring social ini cepat menyebar ke masyarakat Tuban, termasuk di lingkungan SMP tempatnya mengajar.

Tak hanya itu, ulahnya yang dianggap nyeleneh ini, berdampak hukum. Polisi yang mendapat laporan, langsung melakukan reaksi. Sulistiowati akhirnya berurusan denga polisi. Dia ditangkap disebuah tempat di Tuban dan langsung dibawa ke Kantor Kepolisian Resor setempat, pada Kamis 27 Juni 2013.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Tuban, Ajun Komisaris Polisi Wahyu Hidayat, oknum guru tersebut sudah dilakukan pemeriksaan. Termasuk dari motif hingga sasaran yang ditujukan. “Ya, sudah kita periksa, termasuk motifnya,” ujarnya pada Tempo Kamis 27 Juni 2013.

Atas perkara tersebut, tersangka Sulistiowati dijerat pasal 29, 32 dan pasal 34 Undang Undang Pornografi dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun. Intinya, yaitu menyebarkan sesuatu yang berkaitan dengan pornografi. “Ancamannya cukup berat,” imbuh pria asal Sukabumi Jawa Barat ini.

Dari penangkapan ini, diperoleh kabar bahwa, Sulistiowati sudah dipecat dari sekolah tempatya mengajar. Karena, ulahnya menyebarkan foto-foto bugil. Pihak sekolah langsung bereaksi atas munculnya foto bugil di akun facebooknya.

Kepala Dinas Pendidikan Tuban, Sutrisno mengatakan kaget dengan kabar ada oknum guru yang ditangkap polisi karena mengirim foto bugil di jejaring social. Dia memastikan bahwa itu bukan tabiat guru tetapi oknum guru. “Iyu bukan guru tapi oknum guru. Pecat saja,” tegasnya.

Sutrisno mengaku geram dengan ulah orang yang mengaku menjadi tenaga pendidik tetapi perilakunya jauh dari pendiri. Makanya, atas kasus-kasu seperti ini, harus dilakukan tindakan tegas. Yaitu dari sekolah dimana tempatnya mengajar dan tentu saja pada polisi. “Saya terima kasih pada polisi telah bertindak cepat,” imbuhnya.
Read More

Demokrat persiapkan Kader

3:12 PM | , , ,



Jakarta - Demokrat, Mulai Jumat, 21 Juni 2013, ada 62 caleg perempuan Partai Demokrat akan mengikuti Seminar dan Lokakarya (Semiloka) untuk mempersiapkan diri memenangkan Pemilu 2014.  Semiloka tersebut digelar  Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  (Dept PPPA) DPP-PD bekerjasama dengan Pusat Kajian Politik, FISIP-Universitas Indonesia.

“Semiloka selama dua setengah hari ini akan memberi pemahaman lebih tentang sistem Pemilu 2014 dan bagaimana menyusun rencana kerja kampanye yang bersih, cerdas, dan santun,” kata Ketua Panitia Semiloka Dept PPPA DPP-PD Firliana Purwanti dalam rilisnya ke web demokrat, Kamis (20/6).

Jumlah caleg perempuan dalam Daftar Caleg Sementaranya (DCS) adalah 206 dari 560 caleg keseluruhan. Ini berarti Sekali lagi Partai Demokrat memenuhi lebih dari 30% kuota perempuan di DCS atau mencapai 37%. Perempuan di Nomor urut 1 ada 17 org = 22%, Perempuan di no. urut 2 ada 21 org = 27%, dan di nomor urut 3 ada 46 org atau 60%.

Bagi Partai Demokrat, bentuk affirmative action atau tindakan khusus sementara tidak harus melulu berupa angka, tapi juga bisa dalam bentuk pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan mampu setara dengan laki-laki di bidang politik. Itulah alasan  digelarnya Semiloka bertema “Menyiapkan Caleg Perempuan Partai Demokrat Menuju Pemilu 2014.

Rencananya Pembukaan Semiloka ini dihadiri kader-kader perempuan terbaik Partai Demokrat seperti Melani Leimena Suharli, Nurhayati Assegaf, Nova Riyanti Yusuf, Andi Nurpati, dan petinggi Partai Demokrat lainnya.
Read More

Pilkada BANGKA

3:02 PM | , ,

PILKADA BANGKA, Alhamdulillah Koalisi PKS-PDIP berhasil mengalahkan incumbent di Pilkada Kabupaten Bangka tanggal 26 Juni 2013 kemarin. Pasangan TENTRAM ( Tarmizi-Rustamsyah ) unggul dari incumbent Yusroni Yazid - Rozali yang diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PAN, Hanura, Gerindra.
Berdasar quick count LSI (Lingkaran Survey Indonesia) pasangan nomor urut 3 ini memperoleh 36,37 persen suara, sedangkan pasangan incumbent Yusroni Yazid- Rozali memperoleh 31,91 persen suara.
Berikut adalah hasil lengkap perhitungan Quick Count LSI :
1. H. Tarmizi-H. Saat Rustamsyah (Tentram) 36,37 persen
2. H. Yusroni Yazid-Rozali (YusRo) 31,91 persen
3. Hj. Noorhari Astuti-Rendra Basri (Nusantara) 20,49 persen
4. H. Abdul Gani Aup-Vendy Andireja (Gandy) 11,24 persen
Jika perhitungan KPU tidak jauh beda dengan perhitungan Quick Count, dapat dipastikan Pilkada Kab Bangka hanya berlangsung  satu putaran dengan TENTRAM sebagai pemenangnya
Hal ini merupakan sebuah kabar yang menggembirakan setelah kemenangan pasangan RIDO di Bandung yang diusung PKS. Ini menjadi bukti bahwa kader PKS di tingkat kabupaten masih solid dan tidak terpengaruh dengan media mainstream yang selama ini cenderung mendiskreditkan PKS. Ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat masih butuh dan percaya dengan PKS sebagai partai yang dapat mengayomi dan menyerap aspirasi dari masyarakat.
Semoga kemenangan kemenangan ini dapat berulang untuk daerah-daerah yang lain. Perjuangan ini masih panjang, butuh keuletan dan kesabaran untuk melewatinya. Insya Allah 2014 PKS 3 Besar.
Read More

Hasil Kajian Kenaikan BBM di Indonesia

2:57 PM | , , , , , ,



JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Penelitian Komite Penghapusan Bensin Bertimbal KPBB), Ahmad Syafrudin, meminta pemerintah tidak membanding-bandingkan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan harga BBM negara lain.

Menurut pria yang akrab disapa Puput itu, Pemerintah Indonesia kerap berbicara ke publik kalau tarif BBM yang diterapkan di Indonesia paling murah apabila dibandingkan dengan negara maju maupun berkembang lainnya. "Tidak etis kalau pemerintah selalu memberi kesan BBM bersubsidi di sini paling murah dibandingkan dengan negara lain," kata Puput di dalam diskusi publik Subsidi BBM dan Kejahatan Konstitusi, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Puput mengatakan, tarif BBM yang diterapkan negara lain lebih mahal karena diimbangi dengan kualitas yang tinggi. Ia memberikan contoh, harga bensin di Amerika Serikat dipatok dengan 3,9 dollar AS atau setara dengan Rp 8.900 per liter. Namun, BBM yang dijual AS berkualitas kategori 4 berdasarkan standar  World Wide Fuels Charter (WWFC). WWFC menetapkan kualitas BBM dengan kategori 1,2,3,4, di mana semakin tinggi angka penanda kategori, maka kualitasnya juga semakin baik. BBM kualitas tersebut untuk menggerakkan kendaraan berstandar Euro 4.

"Sedangkan kualitas premium di Indonesia yang sekarang sudah Rp 6.500 per liternya, tidak masuk di kategori 1 pun menurut standar WWFC," kata Puput. Pemerintah bersama Pertamina, kata dia, menggunakan acuan yang tidak setara kualitas dalam menetapkan tarif BBM bersubsidi. Seharusnya, pemerintah menyesuaikan kualitas BBM (fuels quality adjustment) dengan kebutuhan teknologi sebelum mengambil kebijakan menaikkan tarif BBM.

Saat ini, kata dia, teknologi kendaraan di Indonesia menggunakan Standar Euro 2. Oleh karena itu, ia mengimbau pemerintah bersama Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM kendaraan standar Euro 2 tersebut dengan meng-upgrade kualitas premium dan solar sehingga memenuhi standar.
"Berarti, ada indikasi subsidi pemerintah selama ini tidak untuk rakyat, tetapi semata-mata mendongkrak keuntungan," ujar Puput.

Ia menyebutkan, apabila pemerintah berniat untuk mengumpulkan uang dari sektor migas, sebaiknya ditempuh dengan cara yang tidak menyusahkan masyarakat.  Ia mencontohkan, pemerintah bisa menerapkan pajak emisi (emission tax, carbon tax) sebagai tambahan pajak BBM yang telah diterapkan.
Selain itu, Puput juga menghimbau agar pemerintah menetapkan tarif BBM sesuai dengan kualitas, mutu, dan sumber crude oil.
Read More

PKS meng....?

10:20 PM | , , ,

Akhirnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui secara terang-terangan, bila aksi menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) itu bertujuan mencari simpati masyarakat. Aksi menolak BBM dibumbui dengan cara memasang spanduk tolak kenaikan BBM dimana-mana.

"Kan boleh saja mencari simpati untuk pemilu 2014. Kalau partai lain juga ikut mau pasang spanduk ya pasang saja spanduk lagi. Tapi jangan yang sudah dipasang malah diturunin diganti. Itu tidak demokratis," kata Refrizal, politisi PKS, Minggu (23/6).

Menjelang kenaikan BBM beberapa waktu lalu, PKS memang getol menolak kenaikan. Mereka mensosialisasikan penolakan melalui beragam media, lewat spanduk yang bertebaran di mana-mana hingga lewat teriakan politikusnya di DPR melalui televisi.

Padahal, PKS ini merupakan salah satu partai anggota Koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab) bersama Demokrat, Golkar, PPP, PAN, dan PKB. Sikap PKS tentu memantik beragam reaksi. Terutama dari politisi Demokrat, hingga Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha .

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf mengungkapkan, bahwa selama dia menjabat sebagai pimpinan fraksi DPR, dia tak pernah merasa berkoalisi dengan partai yang diketuai oleh Anis Matta itu.

"Selama saya jabat ketua fraksi, saya memang tidak pernah merasakan koalisi PKS dengan Demokrat di DPR. Setiap apapun pemerintah dia sering berseberangan, ada atau tidaknya PKS enggak ngaruh," kata Nurhayati ketika dihubungi, Jumat (21/6).

Terlebih lagi, ketika Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Julian Aldrin Pasha bahwa koalisi dengan PKS sudah berakhir. Nurhayati menyebut itu merupakan sinyal bahwa PKS sudah tak diinginkan di koalisi.

"Ini kan jubir yang bicara, apalagi yang ditunggu PKS. Sepertinya mereka sengaja bersikap seperti sekarang ini. Ini pengalihan isu. Tapi saya tegaskan, saya tidak pernah merasa berkoalisi dengan PKS," imbuhnya.
Read More

Fasilitator Kecamatan

9:12 AM | , , , , , , , , , ,



FASILITATOR…!!! E…hemmmm…..!!!???. Di lain hal menjadi seorang Fasilitator ada kebanggaan tersendiri dengan sebutan sebagai seorang Fasilitator, dia dituntut menjadi seorang yang bisa memfasilitasi terkait Program ditingkat kecamatan, nagari, kampung atau dusun bahkan dengan pihak lain sekalipun.

Berbicara dengan fasilitasi tentu si Fasilitator akan bertemu dengan banyak orang serta stacholder – stacholder yang ada ditingkat Kecamatan dan Nagari-nagari wilayah dimana si Fasilitator di tugaskan. 

Suatu kebanggaan memang, apabila si Fasilitator berhasil melakukan fasilitasi atau pendampingan ditingkat kecamatan pada suatu kegiatan, atau berhasil dalam memfasilitasi penanganan sebuah masalah, semua orang memuji dan menganggap fasilitator seorang yang super. 

Namun sebaliknya dikala Fasilitator dihadapkan pada sebuah masalah yang begitu konflik, seolah-olah pihak lain yang selama ini selalu bersama-sama dengan fasilitator, apabila diajak berbicara tentang penanganan masalah, ada suatu keengganan bagi pelaku-pelaku yang terkait yang dirasakan si-Fasilitator untuk terlibat dalam penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh si-Fasilitator tersebut. 

Tidak boleh tidak, karena jabatan sebagai Fasilitator telah disandang, si-Fasilitator harus dapat menjadi mediator dalam penyelesaian masalah tersebut dengan teknik atau cara si-fasilitator itu sendiri. Dalam penanganan masalah yang paling sering dilakukan oleh seorang fasilitator yaitu kembali pada Petunjuk Teknis Operasional (PTO). Hal ini betul-betul membantu sang Fasilitator dalam bertindak untuk mengambil suatu keputusan bersama-sama dengan masyarakat.

Ada beberapa sanksi yang dapat dilakukan dalam hal penanganan masalah yang merujuk pada PTO Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, antara lain :


  1. Sanksi masyarakat, sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan dalam musyawarah masyarakat, dimana kesepakatan sanksi dituangkan secara tertulis dan dicantumkan dalam berita acara musyawarah.
  2. Sanksi hukum, sanksi yang diberikan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Sanksi Program, sanksi ini berdampak terhadap keberlanjutan program di tingkat kecamatan atau desa, apabila Kecamatan atau desa, jorong, tidak dapat mengelola PNPM Mandiri Perdesaan dengan baik, seperti :

a.       Menyalahi prinsip-prinsip program
b.      Menyalahgunakan dana atau wewenang,
c.       Penyimpangan prosedur
d.      Hasil kegiatan tidak terpelihara dan tidak dapat dimanfaatkan oleh  masyarakat.

Dari tiga sanksi diatas, ini merupakan senjata ampuh yang selalu dipergunakan oleh Fasilitator dalam menyelesaikan sebuah masalah ditingkat kecamatan, Nagari/Desa. Penanganan masalah yang dilakukan tentu tetap berpijak pada penyelesaian berjenjang.

Disaat si Fasilitator berhasil dalam memfasilitasi suatu kecamatan dalam pelaksanaan Program, termasuk penanganan masalah yang begitu konflik, yang didapat oleh sang Fasilitator hanya gigit jari, sedangkan masyarakat yang mereka damping seperti UPK, BKAN, PL, TPPP dan KPMJ mereka diberikan kesempatan untuk mendapatkan “REWARD”, hal ini tentu akan   mengurangi semangat Fasilitator dalam peningkatan kinerja dalam program lantaran tidak adanya keadilan bagi si Fasilitator. 

Yang paling menyakitkan bagi si Fasilitator, kebiasaan yang selalu mengesampingkan Fasilitator dalam mengambil kebijakan adalah “Asal Bapak Senang” (ABS), yang dapat nama dalam keberhasilan tersebut adalah petinggi-petinggi kecamatan, Kabupaten dan Propinsi, hal ini terbukti dengan penilaian yang dilakukan baru-baru ini, semua pelaku masyarakat yang terbaik mendapatkan reword dan termasuk petinggi-petinggi kabupaten dan propinsi, dan bagaimana dengan Fasilitatornya....?

Tentu hanya sebagai penonton dan bukan pemain, tapi sebaliknya dikala pelaku masyarakat tidak berdaya dalam mensukseskan program, yang mendapat cercahan atau “lamang angek” adalah si Fasilitator. Seolah-olah si Fasilitator hanya sebagai “ganja batu”, disaat kendaraan yang di ganja batu melaju, maka si ganja batu tidak diikutkan naik pada kendaraan, tetapi sebaliknya siganja batu tetap tinggal sebagai “GANJA BATU”.

Bekerja sebagai "FASILITATOR” pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), harus bisa menyatupadukan budaya local, social, adat istiadat dengan aturan-aturan yang ada di dalam Program guna suksesnya pelaksanaan program dikecamatan dimana dia bertugas.

Untuk menghadapi dan menyatupadukan aturan-aturan program  dengan pola pikir masyarakat yang beragam latar belakang, Fasilitator bersama perangkat desa merasa kesulitan dalam mengumpulkan masyarakat untuk melakukan  musyawarah-musyawarah, yang namanya manusia biasa terkadang membuat sang fasilitator kesal dalam pelaksanaan musyawarah, sebagaimana dituntut pada alur tahapan program itu sendiri, sementara masyarakat yang akan difasilitasi oleh fasilitator itu sendiri enggan untuk berkumpul guna merencanakan pembangunan di desanya. 

Dalam musyawarah-musyawarah, fasilitator selalu berhadapan hanya dengan tokoh-tokoh desa/Nagari. Sulitnya mengumpulkan masyarakat memang terkadang muncul kejenuhan bagi seorang fasilitator dalam pelaksanaan musyawarah-musyawarah sementara progres ditingkat kecamatan selalu didesak untuk pelaporan ketingkat Kabupaten. 

Terkadang lama kelamaan kejenuhan itu datang juga menghampiri diri sang fasilitator karena sering dihadapkan pada masalah-masalah yang diluar kemampuan. Sebagai Fasilitator dalam pekerjaan cukup banyak Jorong/ Nagari  minta bantuan dalam pendampingan, belum lagi pelaksanaan peningkatan kapasitas masyarakat yang juga harus dilaksanakan, sehingga sang Fasilitator terlalu sibuk dan terkadang tidak dapat memberikan perhatian yang optimal kepada masyarakat. 

Rasanya dalam hal ini tidak begitu banyak alasan untuk dapat membantu sang Fasilitator, karena atasan juga sibuk dengan laporan dan supervise ke tingkat kecamatan-kecamatan diwilayah kabupaten tempatnya bertugas terhadap pelaksanaan kegiatan. 

Beban administrasi kadang-kadang terpaksa tertunda lantaran begitu banyaknya administrasi pelaporan yang harus dilaporkan belum lagi peningkatan kapasitas masyarakat. Dengan begitu banyaknya pelaporan administrasi serta prosedur dan mekanisme yang harus dilakukan, lama kelamaan pekerjaan sang Fasilitator hanya menjadi jabatan yang mencari titik aman, dan tidak perlu terlalu menghabiskan tenaga karena evaluasi  kinerja tidak menjadi perhatian bagi atasan tetapi prosentase progress adalah pilihan utama.
Kita semua tahu betul keistimewaan dan keunggulan dari PNPM Mandiri Perdesaan, karena kurang lebih 15 Tahun perjalanan program di Indonesia umumnya banyak hal yang positif yang dapat dipetik dari PPK / PNPM Mandiri Perdesaan yakni:

  1. Teknik Perencanaan Pembangunan Desa
  2. Teknik Pengambilan Keputusan dan skala prioritas
  3. Terjadinya transfer ilmu dari Fasilitator pada pelaku ditingkat masyarakat
  4. Teknik pelaksanaan kegiatan serta pengawasan kegiatan oleh masyarakat
  5. Terbukanya lapangan kerja ditingkat Desa / Nagari
  6.  Adanya alokasi modal yang dapat diakses oleh masyarakat untuk pengembangan usaha
  7. Masyarakat mandiri dalam merancang kebutuhan social dasar yang mengacu pada RPJM Nagari serta Rencana kegiatan pembangunan nagari (RKP Nagari)
  8.  Dan masih banyak keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh PPK / PNPM Mandiri Perdesaan.

Program ini bisa dijadikan sebagai bukti nyata dimana dalam pelaksanaan perencanaan yang dimulai dari rembug dusun/jorong, bahwa masyarakat awam pun dapat ikut berpartisipasi dalam menentukan arah pembangunan dusun/jorongnya. 

Sayangnya, akhir-akhir ini PNPM Mandiri Perdesaan mulai melupakan apa yang dipelajari dari pengalaman bersama dari sekian tahun tentang cara membangun Desa/Nagari dengan lebih baik, cara pengambilan keputusan yang jauh lebih berhasil, keberlanjutan atau manfaat jangka panjang bagi masyarakat. 

Aturan dan prosedur yang melindungi proses sering dianggap formalitas saja, dan kita telah kehilangan arah ketujuan terbesar dan terpenting dalam pengentasan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di bumi pertiwi ini.

Mudah-mudahan tulisan ini tidak menjadikan acuan bagi sang Fasilitator, tetapi resikonya pasti ada terhadap perjalanan program kedepan. Masalah ini bukanlah masalah sang fasilitator itu sendiri, akan tetapi ini adalah masalah bagi fasilitator-fasilitator diseluruh bumi pertiwi. 

Mudah-mudahan pula tulisan ini bisa membantu penyemangat sang fasilitator dalam meningkatkan kinerja demi masyarakat miskin di lapangan, amin.

Read More