Pesan SBY untuk Lumajang |
Lumajang, - Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menyampaikan tujuh pesan dalam pidatonya di Pendopo Kabupaten
Lumajang, Jawa Timur, Selasa malam, 30 Juli 2013. Berikut tujuh pesan yang
disampaikan SBY di hadapan ratusan warga Lumajang yang menghadiri acara buka
bersama yang disertai salat isya' dan tarawih berjamaah di pendopo Kabupaten
Lumajang.
Pertama, mari kita
menjadi muslimin dan muslimat yang baik. Sikap baik tutur kata baik dan
perilaku baik. Pendek kata baik. Baiknya seperti apa? Contolah Rasulullah,
teladan agung, pemimpin besar di dunia yang memberikan banyak tauladan yang
harus kita contoh.
Kedua, mari kita
jalankan ajaran Islam yang benar, sesuai dengan firman Allah, sesuai dengan
Sunnah Rasulullah. Jangan mengikuti ajaran-ajaran yang menyimpang dan tidak berdasarkan
Alquran dan Hadist.
Ketiga, sebagai umat
hamba Allah, marilah kita pandai menaburkan kasih sayang , rukun sama yang lain
dan toleran. Masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, berbeda dalam
agama, berbeda dalam suku, berbeda dalam kedaerahan, berbeda dalam etnik, dan
mungkin juga berbeda dalam partai politik. Tetapi semua harus rukun, memiliki
toleransi yang tinggi sambil sekali lagi menaburkan kasih sayang, menjauhin
kekerasan, karena Islam yang mengajarkan keteduhan, kedamaian dan kasih sayang.
Keempat, lebih dalam
kapasitas kita bapak ibu sebagai warga negara Indonesia. Jadilah warga bangsa
yang baik. Sekarang kebebasan ada di mana-mana. Di era reformasi sekarang ini,
kebebasan dijamin oleh undang-undang dasar. Tetapi ingat, kebebasan itu tidak
boleh mengganggu kebebasan orang lain. Kebebasan teta pada batasnya. Kebebasan
disertai akhlak. Kebebasan dilaksanakan dengan cara-cara bermartabat.
"Negara kalau
hanya menuntut kebebasan yang disuarakan kebebasan, lantas tanggung jawabnya kurang,
tidak patuh pada aturan hukum, maka berbahaya. Negara kita akan kacau balau,
onar. Karena negara kita gaduh dan onar, kacau balau, keamanan tidak baik, kita
tidak bisa membangun ekonomi di Indonesia ini. Kalau ekonomi tidak bisa kita
bangun, kita tidak bisa meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, pangannya,
sandangnya, papannya, pendidikannya, kesehatannya, keamanannya, lingkungannya,
ketentramannya. Begitu mata rantainya.
Kelima, mari kita
ceritakan kebenaran, jangan suka memfitnah, fitnah itu lebih kejam daripada
atau dibandingkan dengan pembunuhan. Kalau kita yang bekerja siang dan malam,
ada hasil yang baik, katakanlah hasilnya baik. Kalau pemerintah meskipun sudah
berupaya sekuat tenaga masih ada yang belum baik dan belum berhasil, katakanlah
juga yang itu belum baik dan yang itu belum berhasil. Kalau itu yang
disampaikan kita, hidup ini tentram, kita pandai bersyukur. Ketika negaranya
berhasil. Coba lihat dunia sekarang ini, banyak mengalami masalah yang berat,
ekonomi eropa tergoncang, negara yang tadinya kuat rontok, pertumbuhannya
minus. Kita bersyukur negara baik banyak yang ekonominya susah. Bahkan ibu-ibu,
kalau kita lihat televisi, kita muslimin dan muslimat, di Syria, Irak,
Pakistan, Afghanistan sedang mendapat ujian dan cobaan, mereka tidak bisa
beribadah dengan baik seperti kita, berbuka puasa, sahur dan ibadah yang lain.
Bersyukur kita. Oleh karena itu, sekali lagi, marilah kita pandai berterima
asih, pandai menceritakan kebenaran, katakanlah kalau kurang untuk kita
perbaiki bersama.
Keenam, berhenti
mengeluh diganti dengan berikhtiar dan bekerja, bekerja dan bekerja. Kalau itu
yang dilakukan, Allah akan memberikan pertolongan, apa yang dicita-citakan akan
terwujud. Mengeluh 24 jam tidak mengubah keadaan. Orang yang mengeluh,
memfitnah semalaman tidak tidur, mungkin bingung menyalahkan siapa, memfitnah
siapa. Yang difitnah nyenyak tidurnya dan tidak meninggalkan ibadahnya.
Ketujuh, saya sebagai
umaro yang sedang mengemban tugas. Tahun depan akan mengakhiri tugas. Terima
kasih rakyat Indonesia. Kita tunggu presiden baru, kita dukung nanti, agar
negara kita makin maju. Sebelum dan mengakhiri masa jabatan saya tahun depan,
saya memohon bapak ibu sekalian rakyat Indonesia, untuk mendukung dan bersama
pemerintah memajukan negeri ini, meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, serta
mengatasi berbagai masalah yang datang dan pergi, tidak ada di dunia ini satu
negarapun yang tidak punya masalah. Selalu ada. Bangsa yang menerima keadaan
seraya mencari solusi, mencari jalan keluar pasti akan akan diberikan solusi
oleh Tuhan, untuk melangkah ke depan menuju hari esok yang lebih baik. Jadi,
pemerintah akan bekerja keras meskipun tahun depan ada pemilu. Kami akan
bekerja keras, tidak akan berhenti. Saya mohon dukungannya, kebersamaan supaya
makin kedepan makin baik.