Teka-teki mengenai siapakah calon walikota/wakil
walikota Malang periode 2013-2018 tampaknya mulai terjawab malam ini.
Berdasarkan hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan yang
diusung Partai Gerindra dan PKB M. Anton - Sutiaji (AJI) berhasil meraih suara
mencapai 48,15 persen dari 612.565 DPT di Kota Malang.
Pasangan dengan nomor urut 6 ini unggul di
seluruh kecamatan yang ada di Kota Malang. Dengan rincian, Kecamatan Blimbing
meraih 43,06 persen suara, Kecamatan Kedungkandang meraih 46,61 persen,
Kecamatan Klojen 49,64 persen, Kecamatan Lowokwaru 57,43 persen, dan Kecamatan
Sukun meraih 45, 62 persen suara.
Sementara di posisi kedua ditempati pasangan
yang diusung oleh PDIP, Sri Rahayu - Priatmoko Oetomo (SR - MK) dengan raihan
suara sebanyak 21,61 persen, disusul pasangan yang diusung Partai Golkar dan
PAN Heri Pudji Utami - Sofyan Edi Jarwoko (DaDi) dengan jumlah suara 18,4
persen.
Pasangan yang maju dari jalur independen, Dwi Cahyono
- M. Nuruddin menempati posisi ke empat dengan suara sebanyak 5,69 persen, lalu
pasangan Agus Dono - Arif HS dari Partai Demokrat dan PKS dengan suara 3,97
persen, serta posisi terakhir adalah pasangan independen Ahmad Mujais - Yunar
Mulya dengan suara 2,44 persen.
Manajer Riset LSI, Setia Darma mengungkapkan,
dari hasil quick count tersebut dapat disimpulkan bahwa pasangan AJI yang
berpeluang besar memimpin Kota Malang selama lima tahun ke depan.
"Margin error dari quick count kami kali
ini adalah sekitar 1 persen, jadi kemungkinan besar tidak akan jauh berbeda
dengan hasil perhitungan real count KPUD Kota Malang. Yang mungkin mengalami
perubahan adalah pasangan Dwi - Uddin, DOA, dan RAJ," ujar Setia Darma
dalam konferensi pers di Hotel Santika Kota Malang, Kamis (23/5/2013).
Ia menuturkan, metode quick count yang digunakan
adalah multistage random sampling dengan mengambil sample 223 TPS dari total
TPS di Kota Malang sebanyak 1202 TPS yang tersebar di lima kecamatan.
"Sample kecamatan yang kita ambil merata di seluruh kecamatan,"
tuturnya.
Setia Darma menambahkan, tingkat partisipasi
pemilih pada Pilwali Kota Malang kali hanya sebesar 62,81 persen. "Data
yang kami rilis merupakan hasil perhitungan hinggal pukul 15.25 WIB dari 99,10
persen suara," tandas Setia Darma.
Ditemui Wartawan di kediamannya di bilangan
Tlogomas, Abah Anton yang diusung Partai Gerindra ini menyatakan, dirinya sudah
tidak lagi memikirkan dari etnis mana dia berasal.
Abah Anton menyatakan, dirinya adalah warga
Malang tulen yang siap merangkul siapa saja untuk membangun Kota Malang lima
tahun ke depan.
“Saya lahir di Malang dan akan dikubur di
Malang. Saya sudah melebur dan menjadi arek Malang tulen,” kata Anton, Kamis
(23/5/2013).
Anton berjanji tidak akan ada perlakuan khusus
untuk kelompok tertentu karena Kota Malang dibangun oleh seluruh warganya,
tidak peduli dari etnis mana.
“Semuanya sama di mata saya,” sambungnya.
Anton pun mengucapkan terima kasih kepada warga
Malang yang telah mempercayakan pilihannya ke nomor urut 6.
“Untuk memenuhi amanah warga Malang, saya akan
sering turun ke masyarakat untuk mengetahui dan memperbaiki
permasalahan-permasalahan warga,” ujarnya.
Kepada Surya Online, Abah Anton mengatakan, akan
mengatasi masalah kemacetan dan banjir yang kerap melanda Malang belakangan
ini.
“Hal yang pertama yang akan saya lakukan,
Insyaallah mengurai kemacetan dan banjir. Permasalahan ini yang mulai
meresahkan warga Malang,” ujarnya.
Selain kedua masalah itu, Anton sudah menyiapkan
pembaharuan tata kota yang lebih hijau dan ingin membuat Malang seperti
julukannya sebagai Kota Dingin.
“Saya jauh-jauh hari ingin ada kawasan hijau di
tiap kecamatan agar Malang kembali hijau dan sejuk,” urainya.
Untuk program 100 hari, Anton akan memfokuskan
pada permasalahan kemacetan, banjir dan peningkatan pendidikan serta kesehatan
masyarakat.
“Insyaallah, kami akan genjot program-program
itu untuk 100 hari masa pemerintahan kami nanti,” pungkasnya. SumbersukoNews/ari
0 comments:
Post a Comment