Lolosnya sejumlah truk besar yang tetap melintas di jalur Tempeh
dengan muatan pasir membuat warga geram. Tadi malam, Minggu (9/2) warga
akhirnya sempat cekcok mulut dengan pengemudi angkutan pasir ini. Warga
yang mencoba mengingatkan baik-baik bahwa pemerintah sudah melarang
masuknya angkutan truk besar untuk pasir, ternyata ditanggapi dengan adu
mulut oleh pengemudi truk tersebut.
Menurut sejumlah warga, pada awalnya pengemudi truk tersebut mengaku
bahwa muatannya bukan pasir, melainkan kayu. Namun setelah warga melihat
isinya ternyata pasir, maka wargapun mulai marah. Namun warga berusaha
mengingatkan baik-baik agar hal itu tidak diulangi. Namun kataa warga
diingatkan baik-baik, pengemudi tersebut justru ngomel, karenanya warga
yang marah kemudian melayangkan bogem mentahnya kearah pengemudi truk
tersebut.
Merasa kekuatan tidak seimbang, pengemudi tersebut kemudian melarikan
diri untuk menghindari amukan warga. Namun warga tetap berusaha
memanggil kembali pengemudi truk tersebut untuk meneruskan perjalannya.
"Dia lari mas, tapi kami juga tahu bahwa sopir ini hanya bekerja, maka
kami panggil kembali dan kami persilahkan untuk meneruskan perjalanan
dan membawa muatannya kearah tujuan semula. Tapi kami tetap mengingatkan
agar hal itu tidak diulangi lagi. Apalagi dia juga orang Lumajang yang
sudah tahu betul soal larangan ini," kata salah seorang warga Tempeh.
Sementara itu, Miki Habirullah, anggota DPRD dari Gerindra
menyayangkan lemahnya penegakan aturan oleh aparatur di Lumajang. Baik
polisi maupun Dinas Perhubungan seperti sengaja membiarkan lolosnya truk
pasir tersebut, walaupun larangan itu sudah merupakan kesepakatan
bersama.
"Saya justru khawatir kalau warga benar-benar marah kemudian
melakukan aksi anarkis. Nanti justru warga yang akan disalahkan dan
dihadapkan kepada masalah hukum. Menurut saya, seharusnya pemerintah
antisipativ terhadap masalah ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan," kata Miki Habirullah yang kami hubungi via ponselnya.Sumber : Warta Lumajang
0 comments:
Post a Comment