submitt

Pesan SBY untuk Lumajang

8:23 AM | , , ,

Pesan SBY untuk Lumajang


Lumajang, - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan tujuh pesan dalam pidatonya di Pendopo Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa malam, 30 Juli 2013. Berikut tujuh pesan yang disampaikan SBY di hadapan ratusan warga Lumajang yang menghadiri acara buka bersama yang disertai salat isya' dan tarawih berjamaah di pendopo Kabupaten Lumajang.

Pertama, mari kita menjadi muslimin dan muslimat yang baik. Sikap baik tutur kata baik dan perilaku baik. Pendek kata baik. Baiknya seperti apa? Contolah Rasulullah, teladan agung, pemimpin besar di dunia yang memberikan banyak tauladan yang harus kita contoh.

Kedua, mari kita jalankan ajaran Islam yang benar, sesuai dengan firman Allah, sesuai dengan Sunnah Rasulullah. Jangan mengikuti ajaran-ajaran yang menyimpang dan tidak berdasarkan Alquran dan Hadist.

Ketiga, sebagai umat hamba Allah, marilah kita pandai menaburkan kasih sayang , rukun sama yang lain dan toleran. Masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, berbeda dalam agama, berbeda dalam suku, berbeda dalam kedaerahan, berbeda dalam etnik, dan mungkin juga berbeda dalam partai politik. Tetapi semua harus rukun, memiliki toleransi yang tinggi sambil sekali lagi menaburkan kasih sayang, menjauhin kekerasan, karena Islam yang mengajarkan keteduhan, kedamaian dan kasih sayang.

Keempat, lebih dalam kapasitas kita bapak ibu sebagai warga negara Indonesia. Jadilah warga bangsa yang baik. Sekarang kebebasan ada di mana-mana. Di era reformasi sekarang ini, kebebasan dijamin oleh undang-undang dasar. Tetapi ingat, kebebasan itu tidak boleh mengganggu kebebasan orang lain. Kebebasan teta pada batasnya. Kebebasan disertai akhlak. Kebebasan dilaksanakan dengan cara-cara bermartabat.

"Negara kalau hanya menuntut kebebasan yang disuarakan kebebasan, lantas tanggung jawabnya kurang, tidak patuh pada aturan hukum, maka berbahaya. Negara kita akan kacau balau, onar. Karena negara kita gaduh dan onar, kacau balau, keamanan tidak baik, kita tidak bisa membangun ekonomi di Indonesia ini. Kalau ekonomi tidak bisa kita bangun, kita tidak bisa meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, pangannya, sandangnya, papannya, pendidikannya, kesehatannya, keamanannya, lingkungannya, ketentramannya. Begitu mata rantainya.

Kelima, mari kita ceritakan kebenaran, jangan suka memfitnah, fitnah itu lebih kejam daripada atau dibandingkan dengan pembunuhan. Kalau kita yang bekerja siang dan malam, ada hasil yang baik, katakanlah hasilnya baik. Kalau pemerintah meskipun sudah berupaya sekuat tenaga masih ada yang belum baik dan belum berhasil, katakanlah juga yang itu belum baik dan yang itu belum berhasil. Kalau itu yang disampaikan kita, hidup ini tentram, kita pandai bersyukur. Ketika negaranya berhasil. Coba lihat dunia sekarang ini, banyak mengalami masalah yang berat, ekonomi eropa tergoncang, negara yang tadinya kuat rontok, pertumbuhannya minus. Kita bersyukur negara baik banyak yang ekonominya susah. Bahkan ibu-ibu, kalau kita lihat televisi, kita muslimin dan muslimat, di Syria, Irak, Pakistan, Afghanistan sedang mendapat ujian dan cobaan, mereka tidak bisa beribadah dengan baik seperti kita, berbuka puasa, sahur dan ibadah yang lain. Bersyukur kita. Oleh karena itu, sekali lagi, marilah kita pandai berterima asih, pandai menceritakan kebenaran, katakanlah kalau kurang untuk kita perbaiki bersama.

Keenam, berhenti mengeluh diganti dengan berikhtiar dan bekerja, bekerja dan bekerja. Kalau itu yang dilakukan, Allah akan memberikan pertolongan, apa yang dicita-citakan akan terwujud. Mengeluh 24 jam tidak mengubah keadaan. Orang yang mengeluh, memfitnah semalaman tidak tidur, mungkin bingung menyalahkan siapa, memfitnah siapa. Yang difitnah nyenyak tidurnya dan tidak meninggalkan ibadahnya.

Ketujuh, saya sebagai umaro yang sedang mengemban tugas. Tahun depan akan mengakhiri tugas. Terima kasih rakyat Indonesia. Kita tunggu presiden baru, kita dukung nanti, agar negara kita makin maju. Sebelum dan mengakhiri masa jabatan saya tahun depan, saya memohon bapak ibu sekalian rakyat Indonesia, untuk mendukung dan bersama pemerintah memajukan negeri ini, meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, serta mengatasi berbagai masalah yang datang dan pergi, tidak ada di dunia ini satu negarapun yang tidak punya masalah. Selalu ada. Bangsa yang menerima keadaan seraya mencari solusi, mencari jalan keluar pasti akan akan diberikan solusi oleh Tuhan, untuk melangkah ke depan menuju hari esok yang lebih baik. Jadi, pemerintah akan bekerja keras meskipun tahun depan ada pemilu. Kami akan bekerja keras, tidak akan berhenti. Saya mohon dukungannya, kebersamaan supaya makin kedepan makin baik.

0 comments:

Post a Comment